Perpisahan
Bumi, dari awal terciptanya sampai saat ini terus mengalami perputaran yang tiada henti. Begitu pula dengan hidup ini, yang selalu bergerak dinamis, tidak pernah berhenti walau sedetik pun.
Siapa yang datang pasti akan pergi, dan apa pun yang pernah hidup, pasti akan mati.
Masih teringat perkataan kakek buyut ku, ketika beliau dijenguk oleh para cucu dan cicitnya dengan membawakannya anggur sebagai oleh-oleh untukny.
Waktu itu beliau bilang “Sesuk eneh gawakno sing ireng-ireng ngono kuwi eneh yo”.
Yah, memang, anggur adalah sesuatu yang sangat mewah baginya.
Semalem dapat berita dari paman, bahwa kakek buyutku itu sudah bebasa dari segala penderitaan di dunia ini, sudah pergi untuk selama lamanya meninggalkan dunia yang fana ini.
Sebagai seorang cicit yang bisa dibilang paling disayanginya selagi beliau masih sehat, berdosakah diriku yang hingga akhir hayatnya belum bisa memenuhi permintaannya tersebut??
Aku tahu, aku sudah terlambat untuk bisa menyenangkannya. Aku tahu aku sudah tidak lagi bisa memberikan apa yang pernah dimintanya itu.
Ya Allah, ampunilah segala dosanya dan permudah segala urusannya di akhirat……
Amin