Personal Branding, Membangun Jati Diri

Kemarin habis ikut kopdar sam mas kika di deKampus cafe (eh, tulisanya bener gak ya?). Emang sie, aku dateng terlambat. Dari yang dijadwalkan acara dimulai jam 3 sore, aku baru dateng jam 4. Itu pun hampir celaka karena ada sebuah mobil box yang berhenti mendadak didepanku, untungnya aku masih bisa menguasai motor butut yang aku pakai, sehingga gak terjadi kecelakaan.

Eh…, lha kok malah ngomongin kalau hampir celaka karena ada mobil yang berhenti mendadak sie???

Kika, seorang web developer profesional yang namanya pasti sudah gak asing lagi diantara web master itu mau meluangkan waktunya untuk sekedar membagi ilmunya kepada kami, netter ponorogo, yang notabene bisa dibilang masih ingusan semua.

Sebanyak yang aku tangkap dari petuah yang diberikan oleh mas kika adalah membangun jati diri, personal branding yang baik, agar mendapat keuntungan dari sana. Bukan semata-mata keuntungan secara materi, tapi yang lebih penting adalah dengan membangun jati diri dan personal branding yang baik akan membawa kepercayaan orang lain kepada kita dan pada akhirnya akan membawa kita pada keuntungan materi.
Ya memang bagaimanapun segala sesuatu yang kita lakukan tidak bisa lepas dari materi.

Selain itu, mas kika juga memberikan petunjuk bagaimana agar kita bisa hidup di dunia maya ini. Bukan hanya di dunia maya ding, tapi juga di dunia nyata ini.
Penguasaan informasi, menurut mas kika sangat penting unuk dicapai. Karena dengan semakin banyak menguasai informasi, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk survive, tidak hanya mengandalkan dari orang lain.

Pada akhir acara kopdar, sekitar jam delapan malam, ?mas kika juga memberikan petuahnya pada kami, kalau mau menjadi orang yang sukses haruslah bisa menghargai waktu dan menepati janji. Seorang yang bisa menghargai waktu dan menepati janji akan selalu disenangi orag dan kalau orang sudah senang maka gak menutup kemungkinan materi juga akan terus datang kepada kita.

Oh ya, satu lagi ilmu yang ditularkan kepada kami. Untuk mendapat ilmu gratis dari orang lain, salah satu caranya adalah dengan menentang aoa yang menjadi pendapat dan diyakininya, sehingga ada kemunginan dia akan menjelaskan lebih lanjut, sehingga secara tidak disadari, kita akan mendapatkan ilmunya secara gratis.