IGOS, Hidup Mati Open Source Indonesia

Beberapa tahun lalu, aku pernah membaca buku tentang open source Indonesia. Tapi berhubung waktu itu gak punya duit, jadi aku hanya membaca bagian sinopsisnya saja.
Dalam buku itu diterangkan apa itu IGOS, Indonesia Go Open Source. Selain itu dilengkapi dengan sebuah distro linux yang udah di remastering agar lebih sesuai dengan mayoritas pengguna komputer di Indonesia.
Harapan pemerintah, menurut buku tersebut, pada tahun xx(aku lupa tepatnya) komputer sudah menjangkau seluruh Indonesia dan tidak ada lagi software bajakan, dengan semakin populernya open source lewat program IGOS yang dicanangkan pemerintah tersebut.

Sekarang kita mari melakukan perjalanan waktu.
Pertama kenal komputer tahun 2000. Waktu itu aku masih belajar sistem DOS.
Seiring perjalanan waktu, pihak SMP n 1Jetis, tempat aku mencari ilmu, mulai mengajarkan Windows sebagai OS wajib. Begitu pula saat sekolah di smk N 1 Madiun, diterangkan bahwa komputer sama dengan Windows.

Pertama kali tahu ada operating system selain Windows sekitar tahun 2004/2005. Itu pun bukan dari pihak sekolah, institusi pendidikan atau pemerintah, melainkan dari sebuah iklan yang terpasang di halte bus tempat biasa aku mangkal.
Dalam iklan tersebut, tertulis bahwa ada sebuah warnet yang memakai linux ubuntu sebagai OS nya. Sejak saat itu lah aku mulai penasaran apa itu Ubuntu.

Trakhir membicarakan tentang komputer adalah saat ada sesi bebas dengan orang IT di tempat aku magang sekarang.
Bahwa Indonesia ini telah tertipu dengan rayuan manis Bill Gates dan Microsoftnya. Bahwa Windows adalah komputer dan seperangkat komputer baru berguna bila ada Windows di dalamnya.

Gak salah memang asumsi tersebut. Karena memang sedari kita belajar memegang komputer, kita sudah dicekok i dengan Windows, dan yang lebih parah adalah Windows tersebut ternyata bajakan.

Adalah tugas berat memfamiliarkan Open Source kepada masyaratak yang terlanjur terjebak dalam manisnya windows, tanpa mau berpikir lagi bahwa yang dipakai itu windows bajakan.
Mungkin bila pemerintah sedikit tegas, IGOS akan benar benar t6erwujud. Dengan mewajibkan pelajaran komputer memakai OS yang Open Source misalnya, dari tingkat SD sampai SMA.

Tapi memang, kipasan dollar Bill Gates masih lebih dingin dari pada harus membenahi mental masyarakat, sehingga pemerintah pun masih kurang tegas dalam masalah ini.