Selamat Datang Ubuntu
hari ini kerja tidak seperti hari-hari yang lain. Pada jham efektif banyak diisi “waiting” yang disebabkan oleh ketidaktersediaan sarana dan prasarana kerja. Dan yang paling menyebalkan adalah adanya laporan troubel yang terjadi pada pukul 6.30 sore, dimana setengah jam lagi berarti jam kerja dah habis, dan memang aku telah berganti pakaian yang bersih.
Itu kabar yang terjadi di medan gawe hari ini. Tapi seperti yang aku tulis pada judul di atas, Selamat Datang Ubuntu, tentunya temen-temen tau kalau aku tidak akan bercerita tentang gawean, melainkan tentang salah satu distro linux, cabang ubuntu.
Yups…, setelah sekitar dua minggu melakukan pemesanan CD Ubuntu, akhirnya CD tersebut datang juga.Jujur, sebenarnya aku juga gak menyangka kenapa bisa secepat itu, sementara kan seperti diperkirakan untuk pemesanan gratis bisa mencapai 4-6 minggu.
Begitu mengetahui ada paket ubuntu tersebut di meja, aku langsung menduga paket itu adalah untukku dan nyatanya memang seperti itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung menyalakan netbook Acer Aspire One dan memasang DVD room eksternal yang aku miliki dan langsung menginstallnya pada netbook tersebut. Penginstalan terjadi dalam waktu yang cukup singkat, hanya berkisaran 30 menit, sangat jauh berbeda saat aku melakukan penginstalan windows.
Setelah ubuntu terinstall secara manis di netbook, hal yang pertama kali aku tempuh adalah mencari petunjuk untuk setting modem. Tutorial untuk instalasi wvdial sebagai sarana koneksi kuperoleh dari pak Andy MSE, dan setting modem menggukanan kartu telkomsel didapat dari pak andy juga mas Pradna, saat mencoba setting dari pak andy selalu gagal, ntah karena aku yang kurang memperhatikan karena terlalu bernafsu dan kode-kodenya dibuat terputus atau memang ada yang salah diantara kode yang aku ketik. Dasar diriku ini orang gaptek, jadi ya kalau sudah terburu nafsu jadi malah gak bisa mikir denganan baik.
Tapi akhirnya bisa juga terhubung keinternet dengan menggunakan Ubuntu sebagai sistem operasi, setelah sekitar satu jam mencari dimana letak kesalahanku dalam menulis kode-kode wasiat itu di terminal. Dan posting ini sukses terbuat bersama Ubuntu. Satu lagi yang masih mengganjal, yaitu mencari anti virus untuk jaga-jaga dan mengobati si windows bila terjangkit penyakit dan mencari codex atau program untuk urusan multimedia, mungkin temen-temen bisa bantu?
Maaf, karena seperti kondisi yang sudah aku tulis kemarin, bahwa aku fakir bandwith, maka gambar untuk sementara belum aku sertakan.
Permohonan maaff juga aku mintakan kepada mas Bayu, karena awardnya belum bisa aku kerjakan